Senin, 25 Mei 2015

Arti Logo PKM-M TIKET MESRA

Logo resmi PKM-M TIKET MESRA
Pada artikel sebelumnya kami telah bercerita seputar kegiatan PKM-M TIKET MESRA. Banyak cerita dan peristiwa yang kami lalui tapi ada satu hal yang luput untuk diceritakan ke teman-teman pembaca sekalin, yaitu arti trademark atau logo PKM-M TIKET MESRA. 

Logo kami berbentuk lingkaran dengan gambar tiket didalamnya. Cukup membuat bingung tapi ada clue didalamnya yaitu gambar tiket yang mendeskripsikan nama program kami, TIKET MESRA. Berikut ulasan seputar arti logo kami. Yang pertama, Sisi lingkaran dengan warna merah muda polos merupakan simbol garis atau sisi tanpa ujung yang menyimbolkan bahwa tekad kami untuk mengabdi ke masyarakat sudah bulat, warna tersebut menyimbolkan sikap kami yang tulus dalam mengabdi. Yang kedua, Gambar 5 tiket dengan warna berbeda menyimbolkan tim PKM-M TIKET MESRA terdiri dari 5 orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda.

Yang ketiga, gambar hati pada setiap tiket menyimbolkan sikap cinta yang kami tunjukkan kepada setiap civitas di SLB Yapenas. Yang keempat, huruf tiket mesra dengan motif batik dengan canting diujungnya memberi arti program kami berisi kegiatan membatik. Logo ini sendiri didesain oleh salah satu TIM PKM-M TIKET MESRA, Engelbertus. Dia sendiri mengakui bahwa butuh sekian hari untuk mendesain logo. "Seperti biasanya, mendesain bukan hanya soal skill, tetapi juga butuh wangsit alias inspirasi", sahut Engel ketika ditanya dengan rekan se-tim. (TIM PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI PKM-M TIKET MESRA)

Selasa, 12 Mei 2015

Minggu #4 PKM-M TIKET MESRA

Sabtu, 21 Maret 2015 merupakan minggu keempat kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa kepada Masyarakat Meningkatkan Konsentrasi Tunagrahita (PKM-M TIKET MESRA).

Agenda minggu ini tidak sama dengan minggu-minggu sebelumnya. Karena hari ini bertepatan dengan Nyepi maka kegiatan membatik ditiadakan dulu. Sehinga pada hari itu kami mengisi kegiatan dengan membeli keperluan membatik di Batik Darmo yang terletak di Jl. Polowijan No.20, Kraton, Kota Yogyakarta. Batik Darmo merupakan toko yang menyediakan perlengkapan membatik. Tidak hanya menyediakan perlengkapan membatik tetapi batik Darmo juga telah memproduksi beberapa karya batik seperti kemeja dan kaos batik dan juga lukisan batik. Ada hal yang menarik sewaktu TIM PKM-M TIKET MESRA berkunjung ke Batik Darmo, pemilik toko memberikan kenang-kenangan berupa dompet batik untuk Suster Pricil. (TIM PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI PKM-M TIKET MESRA)

Sabtu, 09 Mei 2015

Minggu#3 PKM-M TIKET MESRA

Minggu lalu tepatnya tanggal 7 Maret 2015 kegiatan belajar menagajar SLB Yapenas diliburkan. Sehingga kami mengisi kegiatan dengan evaluasi.

Agenda minggu (Sabtu, 14 Maret 2015) ini sama seperti minggu-minggu yang lalu yaitu membatik dan mendesain motif batik. Ini merupakan minggu ketiga Program Kreatifitas Mahasiswa kepada Masyarakat Meningkatkan Konsentrasi Tunagrahita (PKM-M TIKET MESRA).

Pada hari itu, Kami ingin melengkapi karya sapu tangan minggu lalu yang belum jadi. Selain itu, kami juga mendesain motif batik untuk karya taplak meja. Metode yang kami gunakan sama seperti minggu lalu yaitu mengalaskan kain pada sebuah karton dengan maksud agar malam tidak jatuh dan mengenai kulit mereka, dengan menggunakan penjepit kertas sehingga kain dengan mudah dibatik.

Tidak lupa pula, kami menggunakan cara-cara kesehatan dengan maksud untuk mencegah terjadinya keselahan atau keteledoran saat membatik. Cara-cara kesehatan yang kami terapkan ialah mengenakan masker dan sapu tangan. Selain itu, kami mengajari cara mencuci tangan yang baik. (TIM PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI PKM-M TIKET MESRA)




Jumat, 08 Mei 2015

Minggu #2 PKM-M TIKET MESRA

Sabtu, 28 Februari 2015 merupakan minggu kedua Program Kreatifitas Mahasiswa kepada Masyarakat Meningkatkan Konsentrasi Tunagrahita (PKM-M TIKET MESRA). Pagi itu, tepatnya pukul 7 sudah terlihat anak-anak SLB Tunagrahita tengah menari. Ditemani dengan guru pendamping, mereka sangat antuasias dengan kegiatan menari itu. 

Tidak kalah serunya dengan kegiatan membatik dari PKM-M TIKET MESRA karena saat itu tempat membatik belum kami sediakan tetapi mereka sudah terlihat siap dengan kegiatan membatik. Agenda hari itu ialah membatik dan mendesain motif batik.

Kami membagi mereka kedalam dua kelompok. Kelompok pertama mendesain motif batik dan kelompok kedua membatik. Karya yang akan kami buat ialah sapu tangan yang berukuran sekitar 30cm x 30cm. Metode yang kami gunakan ialah dengan mengalaskan kain pada sebuah karton dengan maksud agar malam tidak jatuh dan mengenai kulit mereka, dengan menggunakan penjepit kertas sehingga kain dengan mudah dibatik. Secara umum, membatik tidak menggunakan sebuah alas tetapi karena mereka baru pertama kali membatik maka kamu menerapkan cara ini sebagai pelatihan awal. Sehingga ketika mereka sudah terbiasa membatik maka akan dengan sendirinya alas karton akan tidak digunakan lagi.
Tidak lupa pula, kami menggunakan cara-cara kesehatan dengan maksud untuk mencegah terjadinya keselahan atau keteledoran saat membatik. Cara-cara kesehatan antara lain menggunakan masker dan sapu tangan.(TIM DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI PKM-M TIKET MESRA

Kegiatan menari SLB Yapenas

Penggunaan masker


Kamis, 05 Maret 2015

Minggu #1 PKM-M TIKET MESRA

Sabtu, tanggal 21 Februari 2015 adalah hari minggu pertama Program Kreatifitas Mahasiswa Membatik Sehat Meningkatkan Konsentrasi Tunagrahita (PKM-M TIKET MESRA). Kegiatan berlangsung jam 08.00 WIB. Cuaca yang bersahabat pagi itu menjadi awal pembuka kegiatan PKM-M ini. Frater Dedy sebagai moderator mempersilahkan Tika sebagai ketua PKM-M menjelaskan tentang garis besar kegiatan yang akan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan. “Teman-teman, selama 2 bulan ini kita akan bersenang-senang dengan membatik”, sahut Tika.

Selanjutnya Frater Dedy mempersilahkan bapak kepala SLB Yapenas untuk memberikan sepatah kata. Beliau menceritakan bahwa siswa SLB Yapenas sudah memiliki produk sendiri, bahkan salah satu produk sudah dipasarkan sampi ke luar negeri. Beliau juga menjelaskan bahwa SLB Yapenas sudah membuat karya seni batik stempel. Hal ini yang membuat perbedaan dari kegiatan PKM-M TIKET MESRA, bahwa kegiatan ini mengajarkan seni batik tulis. Tim PKM-M percaya bahwa dengan membatik selain membuat sebuah karya seni tetapi kegiatan ini juga mampu meningkatkan konsentrasi dari siswa-siswa SLB Yapenas sendiri.

Sesi berikutnya, dilanjutkan dengan sepetah kata dari ibu Aris selaku pembimbing Tim PKM-M TIKET MESRA. Beliau menerangkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini didukung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Ibu Aris menjelaskan bahwa setiap tahunnya DIKTI dengan rutin menyelenggarakan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dan Universitas Sanata Dharma juga rutin untuk mengikuti kegiatan ini.

Agenda pertama pada hari itu ialah belajar mendesain karya batik pada secarik kertas. Dengan maksud bahwa Tim PKM-M ingin melihat keahlian dari masing-masing siswa-siswi SLB Yapenas. Alhasil gambar yang mereka hasilkan sudah cukup bagus.  


Belajar menggambar motif batik 

Sepatah kata dari bapak Kepala SLB Yapenas

Selasa, 03 Maret 2015

Persiapan H-2

Tanggal 19 Februari 2015 adalah H-2 kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa Membatik Sehat Mengingkatkan Konsentrasi Tunagrahita. Hal-hal yang kami bahas mulai dari skenario pelaksanaan kegiatan sampai hal-hal teknis menyangkut dengan persiapan membatik besok lusa. Kami juga melakukan beberapa perubahan jadwal kegiatan karena jadwal yang diusulkan ke DIKTI (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi) tidak sesuai dengan realita di lapangan. Beberapa jadwal kegiatan kami ubah, tetapi hal ini tidak menghilangkan inti dari kegiatan PKM-M TIKET MESRA.


Senin, 02 Maret 2015

Persiapan Kegiatan PKM-M TIKET MESRA

Pada 18 Februari 2015, kami (Tika, Suster Ratna, dan Engel) tengah sibuk untuk mencari keperluan membatik. Walaupun cuaca sangat terik tapi tidak menyurutkan niat kami untuk mbulusuk-an ke toko kain di Kota Yogyakarta. Waktu itu kain yang kami beli berukuran 5,5 meter. Kami sudah membuat beberapa perencanaan produk batik yang akan didesain oleh siswa SLB Yapenas. Produk batik tersebut yakni sapu tangan, taplak meja, dan baju. 
Suasana Pasar Biringharjo, Kota Yogyakarta